''Baek Seun Joo", ada seorang teman yang mengetahui siapa nama dibalik panggilan itu, iya itu adalah panggilanku untuk seseorang. Sebagaimana seorang teman itu tahu satu kisah seperti yang orang lain juga tahu, tapi hanya dia yang menghayati karakter sebuah drama, hahaha.
Lucu juga, karena ada sebuah kisah yang dia kira sama seperti nama karakter drama dan menyebutnya dengan ''Baek Seun Joo'' in real life, hahaha, itu juga yang aku bayangkan sebetulnya. Aku suka karena hanya dia yang menyadari itu. Tapi, kisahnya tidak persis sama, tepatnya hanya dibagian ''Mengejar-ngejar dengan cara yang bisa dibilang sama ''agresif'''' hahaha terhadap seseorang yang begitu kita cintai selama 4 tahun, dan di dunia nyata ini waktunya tidak cukup sebatas itu, tepatnya aku menyukai seseorang yang ku sebut dia ''Baek Seun Joo'' itu selama 5,5 tahun, iya, aku baru berhenti menyadarinya ketika semester 3 kuliahku. bisa dikira-kiralah ya sejak kapan aku memulai.
Karena jatuh cintaku kepada tugas di semester tiga dan kepada kesehatan mentalku, hahaha. Kau harus tahu, menyukai seseorang sepihak seperti itu sangat menguras energi :D. Apakah itu artinya aku menyerah? tidak, aku tidak mudah menyerah dengan berhenti mencintai, aku hanya ''tidak dengan dia''. Walaupun lewat dari semester tiga, aku tetap pernah berpikir tentang dia, lagi. Bertanya ''Apa yang sedang dia lakukan saat ini?'', ''Apakah sikapnya telah berubah hangat?'' hahaha, itu cukup mengganggu, tapi kepalaku ini tetap saja repot-repot penasaran.
Endingnya tidak sama, eh gatau ding hahaha. Seharusnya aku juga mengenalkan kepada temanku itu karakter Choi Dalpo, dia tahu betul karakter itu karena dia juga penyuka drama, tapi yang satu ini dia tidak tahu siapa yang kusebut dengan panggilan itu, hahaha penting kali ah.
Memilih tampan atau cerdas? tentu saja kupilih cerdas, kalau dia cerdas dia akan tahu penampilan yang baik akan menguntungkannya jangka panjang. Ingat ya, penampilan yang ''Baik''.
Hal yang harus diingat, hanya ada satu hati untuk seorang pencuri.
Dulu tidak sekikuk ini rasanya bercerita.
(continued on 14 march 2021..... )
Saat ini, Aku lagi bingung tentang pernyataan seseorang di dalam statusnya beberapa waktu lalu, bunyi statusnya itu kira-kira tentang dia yang menyerah untuk memperjuangkan seseorang yang tidak memberikan kesempatan untuk dia membuktikan sesuatu. Kenapa itu menggangguku? karena itu dari seseorang yang cukup bermakna. Dia adalah seorang teman baik. Tidak terjadi apa-apa di antara kami, hanya teman sejauh ini. Dikatakan dekat mungkin itu cukup meragukan, dikatakan tidak kenal itu terlalu naif. Intinya dia adalah seorang teman baik lah ya, bingung menyebutnya apa, hahaha gajelas.
Biar kuceritakan sedikit seperti apa dia dan saya dalam berteman. Kami ''Tidak pernah'' bertemu sejak 4/5 tahun dari sekarang 2021. Sangat jarang berkomunikasi walaupun menyimpan kontak satu sama lain (mungkin) tapi dia dan saya pernah chatingan melalui nomor kontak sebut saja wassap.
Dia orang yang cukup cuek dan, jutek, saya juga sama, bisa dikatakan kami hampir mirip ke pribadiannya, saya cukup gengsi mengakui apapun dengannya, hingga saat kami chatingan yang ada hanya percakapan singkat yang krik-krik (kelihatannya begitu). Hahaha taulah ya teman seperti apa kami ini.
Saya sedang merindukannya, tapi tentu malu mengatakan kepadanya, saya sering mondar mandir melihat percakapan yang pernah ada (sebagian), hanya sebagian percakapan yang menjengkelkan yang masih tersimpan (karena pesannya pendek-pendek, hahahah, namun cukup manis karena dia senang memberitahu sesuatu tanpa saya tanya, apapun itu tentang kegiatannya, hahaha, itu cukup manis untuk saya), entah bagaimana dengan dia, tidak pernah kudengar apa-apa tentangnya dari orang lain karena orang lain tidak tahu jika kami berteman, hahaha, sekalipun mereka teman satu sekolah kami dulu.
Saya tidak terlalu tahu tentang dia walaupun kami berteman, jadi, taulahya teman seperti apa kami, hahaha (sekali lagi). Saat ini saya dan dia berada di provinsi yang sama, tapi, tetap saja belum ditakdirkan bertemu walaupun bisa saja disengaja. Oh ya, Saya juga tidak suka jika disengaja, karena itu membuatnya tidak surprise lagi hahaha. Saya dapat bahagia dengan kejutan-kejutan kecil, dan jika nanti bertemu karena takdir dengannya itu akan menjadi kejutan besar untuk saya, tidak tahu dengan dia. Sekarang saya hanya harus bersabar, dalam menahan rindu, hahaha.
Ngomong-ngomong tentang pertemuan, dulu ketika dia dan saya juga di provinsi yang sama, dia pernah mengajak saya jalan lewat facebook, tapi saya hanya membalas dengan polosnya ''dengan siapa?'' dia jawab, ''dengan kamu'' hahaha itu sangat manis. Dan saat itu, saya tolak, karena diluar pengawasan orang tua, hahaha. Dulu saya taunya dia juga merantau di sini sebelum saya tahu bahwa dia dan orang tuanya memang berasal dari sini. Kupikir karena kami sama-sama kos, saya tidak boleh seenaknya keluar dengan laki-laki yang juga sedang bebas dari pengawasan orang tua. Karena itu tidak baik, nanti takutnya terbiasa.
Saya lebih baik jalan-jalan sendiri daripada diajak seorang anak kos laki-laki jalan-jalan berdua tanpa rasa takut. Saya mungkin cukup kikuk dan naif ya hahahah. Saat saya sendiri bepergian, saya pernah terpikir andai saja ada teman saya yang menemani, saya takut sendirian sebetulnya, tapi saya juga bukan penakut akut. Dengan membawa segenap keberanian, saya pergi sendiri ke tempat yang saya ingin. Kabar buruknya, pernah digodain sama pengamen, tapi karena saya sedang sendiri saya hanya bisa berkamuflase dengan menunjukkan raut wajah sinis agar dia menyadari betapa menakutkannya jika menggoda saya, hahahha, tetap saja dibilang ''neng, manis sekali'', dasar!! pengamen sekarang tiada takut-takutnya dengan tuhan! Setelah itu tetap saja saya tidak kapok bepergian sendiri, hahaha. saya mudah bosan dengan aktivitas saya walaupun saya bersemangat untuk apapun, jika bisa bahkan ingin sekali saya tetap melakukan aktivitas biasanya sambil jalan-jalan, sayangnya itu bisa merepotkan saya, hahaha.
Sudah dululah, bye!!